1. Jendral besar Sudirman
Jenderal
Sudirman merupakan salah satu tokoh besar di antara sedikit orang
lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat usianya masih
31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit
paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya melawan Belanda. Ia
berlatarbelakang seorang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan giat di
kepanduan Hizbul Wathan.
Ketika pendudukan Jepang, ia masuk
tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu tamat pendidikan,
langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi
V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima
Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI). Ia merupakan
Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak perduli pada keadaan dirinya
sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia yang dicintainya. Ia
tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda
Republik ini.
2. Admiral Isoroku Yamamoto
Yamamoto
memasuki Akademi AL di Etajima, Hiroshima pada 1901, tamat belajar pada
tahun 1904. Pada tahun 1905 semasa Perang Rusia-Jepang, dia turut
terlibat sebagai letnan muda di atas penjajap Nisshin di Pertempuran
Tsushima melawan Angkatan Baltik Rusia. Dalam pertempuran itu, dia
kehilangan dua jari pada tangan kirinya. Selepas perang, dia menyertai
beberapa kapal layar di seluruh Samudra Pasifik.
Pada tahun 1913,
dia menyertai Universitas Staf Angkatan Laut di Tsukiji, tanda-tanda
bahwa dia sedang dilatih untuk pucuk pimpinan. Setelah tamat pada 1916,
dia dilantik sebagai tangan tangan Skuadron Tempur Kedua dan diambil
sebagai anggota keluarga Yamamoto. Semenjak 1919 hingga 1921, dia
belajar di Universitas Harvard.
Dilantik sebagai komandan
sekembalinya ke Jepang, dia mengajar di Universitas Staf sebelum diantar
ke Pusat Latihan Udara baru di Kasumigaura pada 1924, untuk
mengarahkannya dan belajar terbang. Yamamoto terkenal dengan strateginya
dengan serangan mendadak pada markas Al sekutu di Pearl Harbour.
3. Marsekal Jendral Erwin Rommel
Erwin
Rommel dilahirkan di Heidenheim, sekitar 50 km dari kota Ulm, di negara
bagian Württemberg, Jerman bagian selatan. Anak kedua seorang kepala
sekolah menengah di Aalen ini pada usia 14 tahun bersama teman-teman
membuat sebuah pesawat layang (glider) yang berhasil terbang, meski
tidak jauh. Rommel muda ingin belajar teknik, namun ayahnya tidak
menyetujuinya dan menyuruhnya bergabung dengan Resimen Infantri ke-24
Württemberg sebagai kadet pada 1910 dan segera dikirim ke Sekolah Kadet
Militer di Danzig.
Pada 1911, kadet Rommel berkenalan dengan
Lucie Maria Mollin, yang kemudian dinikahinya pada 1916. Pada November
1911, Rommel menyelesaikan pendidikannya dan mendapat pangkat Letnan di
Wehrmacht/Angkatan Darat Jerman pada Januari 1912. Dan merupakan seorang
veteran jendral yang mempunyai pengalaman tempur hampir di setiap front
saat perang dunia juga karena kiprahnya di afrika utara dia dijuluki
"rubah padang pasir" ( The Dessert Fox ).
4. Admiral Chester Nimitz
Ia
bergabung dengan kapal perang Ohio (BB-12) di San Francisco, dan melaju
di ke Timur Jauh. Pada September 1906, ia dipindahkan ke Baltimore
(C-3); dan, pada tanggal 31 Januari 1907, setelah dua tahun di laut
kemudian diperlukan oleh hukum, dia ditugaskan sebagai Ensign. Stasiun
yang tersisa di Asia pada tahun 1907, ia berturut-turut bertugas di USS
Panay, USS Decatur, dan USS Denver.
Sementara Nimitz adalah 22
tahun bendera di Filipina dan menipu perusak USS Decatur (DD-5),
kapalnya kandas di mudbank. Namun, ia berhasil menyelamatkan seorang
pria ke laut ketika kapal berlari ke mudbank. Nimitz itu mahkamah
militer dan dihukum karena hazarding sebuah kapal Angkatan Laut dan
menerima surat teguran. [4]
Nimitz kembali ke Amerika Serikat di
USS Ranger ketika kapal itu diubah menjadi sekolah kapal, dan dalam
instruksi mulai Januari 1909 dalam First Submarine Flotilla. Pada bulan
Mei tahun itu ia diberi komando armada, dengan tambahan perintah tugas
di USS Plunger, kemudian berganti nama menjadi A-1. Ia memerintahkan USS
Snapper (kemudian berganti nama menjadi C-5) ketika kapal selam yang
ditugaskan pada tanggal 2 Februari 1910, dan pada 18 November 1910
memegang komando USS Narwhal (kemudian berganti nama menjadi D-1). Dalam
perintah terakhir ia tugas tambahan dari 10 Oktober 1911, sebagai
Komandan Divisi Atlantik 3 Torpedo Submarine Armada. Pada November 1911
ia diperintahkan untuk Boston Navy Yard, untuk membantu USS Skipjack pas
keluar dan mengambil komando dari kapal selam, yang telah berganti nama
menjadi E-1, ke arahnya komisioning pada 14 Februari 1912. Pada tanggal
20 Maret 1912 ia melepaskan Fireman Kedua Kelas WJ Walsh, dari
tenggelam, menerima Lifesaving Silver Medal untuk tindakan.
5. Jendral Patton
Jenderal
angkatan darat Amerika, Patton, adalah panglima terkenal dari pasukan
sekutu ketika terjadi perang dunia kedua, terkenal akan keberanian dan
kemahirannya bertempur. Ada orang yang mengatakan kehadiran Patton di
dunia ini adalah demi berperang, sedangkan Patton sendiri barangkali
lebih menyetujui pernyataan ini dibandingkan dengan orang lain.
Tatkala
Patton berusia remaja menganggap dirinya kelak sudah pasti menjadi
pahlawan perang. Konon ia sangat percaya reinkarnasi, ia beranggapan
dirinya pada kehidupan masa lampau pernah mengabdi kepada jendral
terkenal Hannibal dari Cartago, pernah pula sebagai prajurit Roma kuno,
anak buahnya Napoleon, sebagai prajurit kavaleri dari jendral Kerajaan
Roma Timur dll. Pendeknya, berbagai peran dalam pertempuran bersejarah
sepertinya pernah ia jalani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar