1. Justin II
Justin
    II adalah keponakan dari Justinian I. Justin II terkenal karena  
takhta   berodanya dan gigitannya yang menyakiti semua orang di istana. 
 Pada   hari-hari terakhir sebagai Kaisar, dia memerintahkan kelompok  
musik   untuk bermain sepanjang waktu untuk menenangkan pikirannya.
2. Ibrahim I

Ibrahim
    I adalah Sultan di Kekaisaran Ottoman yang hanya berkuasa 8 tahun   
 [1640-1648]. Tapi, berkuasa sebentar bukan berarti tak punya waktu 
untuk    memupuk popularitas. Ibrahim I mampu membuat dirinya terkenal 
berkat    obsesinya pada wanita gembrot. Ia kerap memerintahkan 
orang-orangnya    untuk mencari wanita paling gemuk di dunia. Dan yang 
paling dicintainya    adalah seorang wanita yang memiliki berat sekitar 
£330. Ia memanggil    wanita itu dengan panggilan sayang "Sepotong 
Gula." Saking cintanya,  ia   memberi wanita itu pension pemerintah dan 
menjulukinya Gubernur   Jenderal  Damaskus.
3. Nebukadnezar

Nebukadnezar,
    raja Babilonia [605 SM-582 SM] ini dikenal karena karya  
monumentalnya:   Taman Gantung Babilonia. Tetapi, mungkin tidak banyak  
yang tahu bahwa  ia  pernah di padang gurun selama beberapa tahun.  
Menurut legenda,  setelah  bertahun-tahun mengkonstruksi Taman Gantung  
Babilonia, ia  merasa  tersanjung oleh Tuhan sehingga ia menghabiskan 7 
 tahun tinggal  di alam  bebas. Ia membayangkan dirinya sebagai seekor  
kambing, makan  rumput  bersama sapi. Setelah akal warasnya pulih, ia  
pun kembali ke  istana.
4. Ludwig II dari Bavaria

Ludwig
    II menguasai Bavaria mulai 1845 hingga 1886. Ia terkenal karena   
gayanya  yang eksentrik dalam mengatur pemerintahan dan animonya pada   
seni. Ia  dikabarkan menderita penyakit mental, tetapi itu tidak pernah 
  terbukti.  Namun, ia pernah berkata pada dirinya sendiri: "Aku ingin  
 tetap menjadi  teka-teki yang kekal bagi diriku sendiri dan orang 
lain."   Dan  kematiannya pun menyisakan misteri, sementara obsesinya 
untuk   membangun  istana fantasi nan mahal tidak terwujud. Ironisnya,  
 kastil-kastilnya  saat ini menjadi objek wisata yang menguntungkan.
5. Caligula

2
    tahun pertama dalam pemerintahannya, Caligula dikenal sebagai kaisar
    moderat. Tapi, ia kemudian gila. Ia kejam, menyukai penyimpangan    
seksual, boros, bermewah-mewah dan tiran. Bahkan, ia berani mengklaim   
 dirinya sebagai Tuhan. Ia mulai tampil dengan pakaian seperti dewa dan 
   memperkenalkan dirinya sebagai Jupiter dalam acara-acara publik atau 
   ketika ia menandatangani dokumen. Akhirnya, ia menghapus dewa-dewa   
 kepercayaan Romawi dan menetapkan dirinya sebagai tuhan yang hidup    
secara fisik.
6. Charlotte dari Belgia

Charlotte
    adalah permaisuri Kaisar Maximilian I [Meksiko]. Mereka tinggal   
bersama  di Meksiko. Ketika Charlotte harus kembali ke Eropa untuk   
berbicara  dengan Paus, kegilaannya mulai tampak. Pertama, dalam sebuah 
  surat yang  dikirimkan kepada suaminya yang berada di medan perang, ia
   menggambarkan  Napoleon III [Perancis] sebagai orang yang kerasukan  
 setan. Lalu,  selama kunjungan dari Vatikan, suatu pagi ia menghambur 
ke   kediaman Paus  dan berteriak bahwa stafnya mencoba meracuni 
dirinya.   Setelah itu ia  memasukkan jarinya ke dalam secangkir susu 
coklat dan   menjilatnya. Dan  tidak cuma itu. Ia menolak tawaran tidur 
di kamar   Vatikan dan memilih  tidur di perpustakaan. Keesokan harinya 
ia   mengunjungi sebuah panti  asuhan dengan sapu tangan di wajah, 
membakar   tangannya, dan menunjukkan  ayam-ayam di kamarnya yang 
terikat pada   meja.
7. Joanna dari Kastilia

Joanna
    atau lebih dikenal sebagai Juana la Loca (Joanna yang Gila) adalah  
 ratu  yang menggantikan tahta almarhum suaminya, Philipe. Dia sangat   
 mencintai suaminya. Saat suaminya meninggal, kesehatan mentalnya    
menurun. Dia selalu membuka peti mati suaminya. Merangkul dan    
menciuminya. Ketika ia harus pindah dari istana Burgos karena epidemi,  
  dia membawa serta peti mati suaminya.
8. Robert III dari Skotlandia

Raja
    Robert III dari Skotlandia amat mengkhawatirkan masa depan  
kerajaannya   karena karakter nenek moyangnya. Anaknya, David,  
bersemangat tinggi  tapi  manja. Robert memberi nama anaknya Robert Duke
  of Rothesay dan   memberinya otoritas kerajaan, sambil berharap sikap 
 sang anak akan   berubah. Tapi tingkah sang anak justru kian menjadi. 
Ia  meninggalkan   tunangannya dan menjadikan Robert dari Fife sebagai  
musuh. Robert dari   Fife kemudian berhasil membujuk Robert III untuk  
menangkap anaknya   sendiri. David dipenjarakan di tempat pamannya,  
Falkland Palace. Di sana   David meninggal. Robert III yang ditinggal  
David kemudian juga   mengkhawatirkan masa depan anaknya yang lain,  
James. Ia akhirnya   mengirimkan anak laki-laki berusia 11 tahun itu ke 
 sebuah pulau berbatu   untuk menunggu kapal yang akan membawanya ke  
Prancis. James selanjutnya   menjadi sandera Inggris. Robert III  
depresi, menolak makanan dan   meninggal beberapa hari kemudian.
9. Murad IV dari Turki

Murad
    IV terkenal karena kekejamannya. Konon, ia telah memenggal 25.000   
 kepala manusia selama masa pemerintahannya. Ia menerapkan larangan    
merokok, minum alkohol dan kopi di seluruh kekaisaran. Jika seseorang   
 tertangkap melanggar aturan, ia akan kehilangan kepalanya. Musisinya   
 juga dibunuh hanya karena memainkan lagu Persia. Selain suka membunuh, 
   ia juga terkenal karena dirinya seorang homoseksual dan pembenci    
perempuan. Hingga akhir hidupnya ia tetap menunjukkan kebenciannya pada 
   perempuan. Suatu hari, ketika ia bertemu dengan sekelompok gadis yang
    menyanyi di padang rumput, ia memerintahkan prajuritnya untuk 
menyeret    mereka karena mereka dianggap mengganggu ketenangannya.
10. Alfonso VI dari Portugal

Dipercaya
    bahwa Alfonso VI cacat mental. Gaya berpakaiannya amat nyeleneh. Ia 
   memakai 6 atau 7 mantel sekaligus, menumpukkan 3 atau 4 topi di    
kepalanya. Di samping itu, ia pemuja pesta liar dan menggunakan otoritas
    kerajaan untuk bercinta dengan para biarawati. Ia tidak ingin    
repot-repot pergi ke gereja, jadi ia meminta imam untuk melakukan misa  
  di kamar tidurnya. Kemudian ia menikah, tetapi ia mengabaikan 
istrinya.    Istri yang kemudian mencopotnya dari tahta kerajaan
 

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar